Jumat, 23 Maret 2012

BATUAN BEKU


BATUAN BEKU

Magma dapat membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku di bawah permukaan terbentuklah batuan beku dalam atau batuan beku intrusif. Sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik. Sedangkan bila magma mencapai permukaan bumi dan membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.

4.1.    Batuan Beku Dalam
Magma yang. membeku di bawah permukaan, pendinginannya sangat lambat (dapat sampai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, karena magma dapat menguak batuan di sekitarnya, atau menerobos melalui rekahan. Pada gambar 5.1 terlihat diagram penampang tubuh-tubuh batuan plutonik. Bentuk¬-bentuk yang memotong struktur batuan sekitarnya  (diskordan) adalah batolit, stock, dyke (korok) dan jenjang volkanik (volcanic neck). Sedangkan bentuk yang sejajar dengan struktur batuan sekitarnya (konkordan) adalah sill, lakolit dan lopolit.
Akibat proses geologi, baik gaya endogen maupun gaya eksogen, lapisan batuan penutupnya tererosi, batuan beku dalam meskipun terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, dapat tersingkap di permukaan bumi.

4.2.    Batuan Beku Luar
Magma yang mencapai permukaan bumi me1alui rekahan atau lubang kepundan gunungapi, sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan beku luar. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan dinamakan erupsi linier atau fissure eruption. Pada umumnya magma basaltik yang viskositasnya rendah, sehingga dapat mengalir di sekitar rekahan, menjadi hamparan lava basalt atau plateau basalt. Sedangkan yang keluar melalui lubang kepundan dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melalui lereng, sebagai aliran lava atau tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik, atau rempah gunungapi.
Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis, ¬tergantung pada komposisi magmanya dan tempat atau lingkungan dimana pembekuannya terjadi. Apabila membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), sesuai dengan namanya, bentuknya mirip dengan bantal.


4.3.    Tekstur (texture)
Secara umum batuan beku intrusif dan ekstrusif atau batuan beku umumnya dapat dibedakan dari kenampakan bentuk, ukuran dan hubungan kristal mineral-mineralnya atau disebut tekstur mineral.
Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:

1.    Gelas (glassy)    -    tidak berbutir atau tidak mempunyai kristal (amorf);

2.    Afanitik (aphanitic)     -    (fine grain texture) berbutir sangat halus, hanya dapat dilihat dengan    mikroskop;

3.    Faneritik (phanerific)    -    (coarse grain texture) berbutir cukup besar, dapat dilihat tanpa mikroskop;

4.    Porfiritik (porphyritic)     -    mempunyai dua ukuran kristal yang dominan;

5.    Piroklastik (pyroclastic)    -    mempunyai fragmen material volkanik.

Tekstur gelas terjadi akibat magma membeku dengan cepat, akibatnya tidak sempat mengkristal atau amorf, seperti obsidian. Afanitik (dari bahasa Yunani phaneros yang berarti terlihat, dan a berarti tidak) dapat diartikan tidak terlihat. Batuan beku dengan tekstur ini memperlihatkan pembekuan yang cepat, terdiri dari mineral-mineral dengan kristal yang sangat keci1. Di bawah mikroskop dapat dikenali feldspar dan kuarsa. Misalnya bagian dalam aliran lava.

Faneritik berarti dapat dilihat. Batuan dengan tekstur ini memperlihatkan besar kristal yang hampir seragam dan saling mengunci (interlock). Bentuk kristal yang besar-besar ini menyatakan bahwa pembekuannya berlangsung sangat lama, yang berarti terjadi jauh di bawah permukaan bumi.

Porfiritik beberapa batuan beku memperlihatkan dua ukuran kristal yang berbeda. Kristal yang besar, bentuknya sempurna dinamakan fenokris (phenocrysts), sedangkan yang kecil-kecil disebut matriks atau massa dasar (groundmass). Tekstur semacam ini dinamakan tekstur porfiritik.

Piroklastik, dalam bahasa Yunani pyro artinya api dan klastos adalah pecah. Tekstur batuan dikatakan piroklastik apabila pada batuan tersebut terdapat butiran fenokris dan massa dasar, mirip dengan porfiritik. Namun di bawah mikroskop terlihat bahwa butiran-butirannya lebih banyak pecah-pecah dari pada kristal saling mengunci. Selain itu juga fragmennya bengkok, terpilin dan terdeformasi. Tekstur ini terjadi akibat erupsi ledakan, dihembuskan material berukuran debu ke atas. Di udara terbentuk mineral dan gelas, bercampur sebagai material yang panas. Bila diendapkan masih panas, maka material-material ini saling merekat seperti di las satu dengan lainnya.

   
4.4.    Klasifikasi Batuan Beku
Batuan beku sangat banyak jenisnya, pengelompokan atau klasifikasi sederhana didasarkan atas tekstur dan komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan magma, sedangkan komposisi mineral bergantung pada unsur kimia magma dan lingkungan kristalisasinya. Klasifikasi sederhana batuan beku yang umum adalah seperti pada tabel
4.1.

    Felsik
(Granitik)    Intermediet
(Andesitik)    Mafik
(Basaltik)    Ultramafik
Intrusif (faneritik)    Granit    Diorit    Gabro    Peridotit
Ekstrusif (afanitik)    Ryolit    Andesit    Basalt    -
Komposisi mineral utama    Kuarsa
K-feldspar
Na-Feldspar    Hornblende
Na-Feldspar
Ca-Feldspar    Ca-Feldspar
Piroksen    Olivin
Piroksen
Mineral tambahan    Muskovit
Biotit
Hornblende    Biotit
Piroksen    Olivin
Hornblende    Ca-Feldspar
Kadar SiO2 makin kecil dan warna batuan makin gelap ke arah kanan 
Batuan pada bagian kanan tabel, kaya akan mineral-mineral yang mengkristal paling dulu, mengandung lebih banyak unsur Mg dan Fe, karena itu dinamakan mineral mafik (Mg dan Fe). Kandungan SiO2-nya sangat kecil, sehingga memberikan warna lebih gelap dibandingkan dengan batuan pada bagian kiri tabel. Sedangkan batuan pada bagian kiri lebih banyak mineral-mineral feldspar dan mika (kuarsa), dan dinamakan batuan felsik, berwarna lebih terang dan pada batuan bagian kanan. Pada tabel 4.2 diperlihatkan dalam bentuk diagram.



4.4.1.    Batuan Faneritik/Intrusif
Sering pula dikatakan berbutir kasar dan yang umum dijumpai adalah:
Granit berkomposisi terutama dari feldspar dan kuarsa. K-feldspar merupakan mineral utamanya, berwarna merah muda, sedangkan Na-Ca plagioklas terdapat dalam jumlah sedang, berwarna putih seperti porselein. Mika berwarna hitam atau serpihan berwarna bronz, tersebar merata dalam batuan.
Berat jenis granit relatif kecil (2,7) dibandingkan dengan basalt (3,2). Granit dan batuan lain yang setara membentuk kerak benua, sedangkan basalt kerak samudera. Kadar SiO2 makin kecil dan warna makin gelap.
Diorit mempunyai tekstur mirip granit tetapi komposisinya tidak sama. Mineral utamanya adalah Na-plagioklas feldspar, sedangkan kuarsa dan K-feldspar merupakan mineral minor. Amfibol di dalamnya mencirikan diorite. Dan bukanlah tidak mungkin dijumpai piroksen. Komposisi diorit merupakan komposisi menengah antara granit dan basalt.
Gabro, teksturnya berbutir kasar, mirip dengan granit, tetapi komposisi utamanya adalah piroksen dan Ca-plagioklas. Olivin terdapat sebagai mineral minor. Warna gabro hijau tua, abu-abu tua atau hitam. Gabro merupakan material utama bagian bawah kerak samudera, dan juga pada beberapa bagian kerak benua tua.
Peridotit hampir seluruhnya terdiri dari mineral olivin dan piroksen, sangat jarang dijumpai di atas permukaan bumi. Dan berat jenisnya yang besar dan sifat fisik lainnya dapat diperkirakan bahwa selubung bumi (mantle) terdiri dari peridotit.

4.4.2.    Batuan Afanitik/Ekstrusif
Basalt adalah batuan yang khas bertekstur afanitik, berbutir sangat halus. Biasanya berwarna gelap, terjadi dari pendinginan bagian dalam aliran lava. ¬Komposisi utamanya Ca-plagioklas dan piroksen, sedangkan olivin dan amfibol hanya sedikit. Plagioklas terdapat sebagai kristal-kristal memanjang mengelingi olivin dan piroksen yang sama besarnya. Ada juga basalt yang mempunyai kristal olivin atau piroksen yang besar-besar sebagai fenokrist, sehingga menjadikannya bertekstur porfiritik. Pada umumnya basalt mengandung gelas sedikit, terutama di dekat bagian atas aliran lava.¬
Andesit terdiri dari Na-plagioklas, piroksen dan amfibol. Umumnya mengandung kuarsa sedikit atau sama sekali tidak, mirip dengan diorit dan porfiritik dengan feldspar dan mineral-mineral ferro dan magnesium sebagai fenokrist. Andesit merupakan tipe lava yang banyak dijumpai setelah basalt dan sering terdapat sepanjang batas benua atau di bagian dalam benua.
Ryolit berkomposisi sama dengan granit, biasanya mengandung fenokrist feldspar, kuarsa atau mika, tetapi belum dapat disebut porfiritik. Ryolit dan andesit sukar dibedakan tanpa mikroskop, dan disatukan dalam kelompok felsite (kelompok batuan bertekstur afanitik dan berwarna terang).

4.5.    Struktur Batuan Beku
Meskipun batuan beku terbentuk dari pembekuan magma, namun beberapa batuan beku memper¬lihatkan adanya struktur, seperti blok lava, ropy lava, lava bantal (pillow lava), struktur aliran dan struktur rekahan, serta vesikular dan amigdaloidal. Blok lava, di Hawaii dikatakan lava aa, adalah aliran lava yang permukaannya sangat kasar, merupakan bongkahan-bongkahan.
Lava ropy, dikatakan lava Pahoehoe di Hawaii, merupakan aliran lava yang permukaannya halus dan berbentuk seperti pilinan tali. Bagian depannya membulat, bergaris tengah sampai beberapa meter.
Lava bantal, sesuai dengan namanya, aliran lava ini berbentuk menyerupai bantal yang tumpang tindih. Sering dijumpai bersamaan dengan batuan sedimen marin, sehingga disimpulkan terbentuk di bawah permukaan air.
Struktur aliran, terlihat sebagai kesejajaran bentuk lensa-lensa kecil garis-garis dan goresan-goresan, yang diakibatkan oleh karena lava tidak homogen. Struktur rekahan, merupakan rekahan-rekahan yang arahnya tegak lurus bidang pendinginan, dan permukaannya segi enam berbentuk prisma, dinamakan kerak kolom.
Struktur vesikular terjadi akibat keluanya gas-gas yang terlarut dalam magma karena penurunan tekanan di sekitarnya, atau setelah mencapai permukaan bumi. Struktur ini terlihat sebagai serat-serat dalam lava.
Sedangkan struktur amigdaloid terjadi apabila rongga-rongga pelepasan gas terisi oleh mineral sekunder, kalsit misalnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar